Prestasi adalah sebuah perjalanan dan langkah-langkah produktif yang diakui orang lain...

Kamis, 10 Desember 2009

Kabarmu Kini: YOK KOESWOYO

Pengantar Redaksi: Setelah tak aktif di Koes Plus, Yok Koeswoyo tak diam. Di Pandeglang, tempatnya yang sering ia tempati kini (2009), pembetot bas tersebut masih berkarya.... Berikut berita yang kami kutip dari http://jnbkc.wordpress.com/2009/06/29 (Nandang Suherlan/Swara Gita Musik Indonesia)

Yok Koeswojo Luncurkan CD Album ‘Yok Koestik’

Yok_KoestikADA yang istimewa pada siaran Dheg-Dheg Plas (Special Program Lagu-Lagu Koes Plus & Koes Bersaudara) di Radio Shinta 97.2 FM Bandung, Ahad (28/6), jam 3-6 pm. Sekitar sejam sebelum siaran, Ketua Jiwa Nusantara Bandung Koes Community (JNBK) Wawan “Abah” Ruswan meng-SMS saya. Isinya, “Kang, nanti ada tamu dari Jakarta, Agus Giri, temen dekat Mas Yok, mau main ke Radio Shinta…”

Tentu, saya senang karena sang tamu bisa saya ajak nemenin saya siaran. Apalagi, sebuah kejutan, ternyata Bung Agus membawa “sesuatu”: CD album solo Yok Koeswojo! Ia menyebutnya “mini album” karena hanya berisi empat lagu. Ya, benar, Yok Koeswojo, personil Koes Bersaudara/Koes Plus ini, meluncurkan album solo bertajuk “Yok Koestik”.

CD Album ini dijual terbatas, hanya di kalangan komunitas penggemar dan pelestari lagu-lagu Koes Plus. Harganya Rp 25.000. Empat lagu di dalamnya “easy listening”, sederhana, tidak meninggalkan “khas” lagu-lagu Koes Plus, masing-masing berjudul “Tragedi”, “Pesan Perdamaian”, “Kasih Sayang”, dan “Bila Tiba Saatnya”. Menurut Mas Agus, semua lagu berkaitan satu sama lain. “Setelah menuturkan tragedi, seperti bom Bali, Tsunami dan Lapindo, Mas Yok menebar pesan perdamaian, lalu indahnya kasih sayang, ditutup dengan bila saatnya tiba,” katanya.

Di telinga saya, selain masih berkarakter khas lagu-lagu Koes Plus, keempat lagu di album Yok Koestik ini juga bernuansa Balada, mirip lagu-lagu Iwan Fals, Iwan Abdurrahman, dan Franky S. Kesan saya, Yok memang membawa pesan “serius” lewat albumnya ini. Sebagai contoh, “Mengapa cobaan ini harus terjadi di Nusantara…” (Tragedi); “Tanamkanlah kasih di hati. Biarkanlah tumbuh bersemi…” (Pesan Perdamaian); “Kasih sayang selalu diucapkan… Nyatanya di bibir saja” (Kasing Sayang); “Terdengar suara sayup-sayup di telingaku. Suara hati nurani. Yang tak mungkin salah lagi…” (Bila Tiba Saatnya). Good Luck, Mas Yok…! Salam Jiwa Nusantara, Merdeka!!! (www.romeltea.com).

Tidak ada komentar:

Daftar Blog Saya

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Swara Gita Musik Indonesia (SGMI) adalah organisasi komersial di bidang event organizer musik, kepromotoran, talent scouting, dan manajemen artis.