Eris dengan sedih mengirimkan pesan pendek (SMS) kepada Zunaida Sri Kemala Dewi yang akrab dipanggil Ida, Panitia Pelaksana Audisi Musik Tiga Warna Priangan Timur 2008 (AMTW PT 2008) kalau dia batal ikut audisi karena bokap-nya masuk rumah sakit. Nggak ada adik, kakak pun tiada yang menunggui. "Sayalah satu-satunya tumpuan keluarganya," tulisnya bernada sedih. Sementara sang Mamah pun sedang tidak sehat. "Saya terpaksan harus memupus harapan untuk berjuang di AMTW," tulis mahasiswi calon guru ini, mengekspresikan harapan dan kenyataan yang tidak ketemu.
Takdir menentukan lain. "Orangtua saya sudah mendingan," katanya kepada Ida, ketika besoknya Eris datang pada saat sesi latihan di Mayasari Plaza, Tasikmalaya. Gadis manis ini muncul dengan pakaian seadanya dan bersandal jepit. Melihat teman-teman peserta lain tampil, Eris pun jadi nggak tahan juga. "Bu, apakah saya masih ada kesempatan ikut," katanya penuh harap kepada Ida. Tentu saja boleh.
Eris pun naik ke panggung, membawakan lagu jenis sweet rock ciptaan Nandang Suherlan berjudul Pedih. Masih belepotan, karena baru saat itulah ia mendengar lagu tersebut. Sementara teman-teman lainnya sudah menghapal beberapa hari sebelumnya lewat CD yang dibagikan panitia.
Pada audisi besoknya, Eris tampil memukau dan langsung menyabet Jawara ke-1 untuk kategori Rock. Nilainya paling tinggi karena kuat di improvisasi, ambitus suaranya tinggi, karakteristik rock-nya kental. "Jiwa lagu Pedih dapat sama Eris," kata Nandang Suherlan, sang pencipta lagu.
Tapi seperti juga para jawara AMTW lainnya, Eris pun harus masuk dulu SGMI Music School untuk meningkatkan kemampuannya. Sekolah musik ini memang disiapkan SGMI untuk para calon artis masa depan. Kostum, gaya panggung, teknik olah vocal, stamina, koreografi, dan lain-lain akan dibenahi oleh pihak manajemen SGMI. (fuad)